Friday 18 November 2011

Talian Hayat


Pernahkah kita terfikir, bagaimanakah kita sewaktu kita di panggil pulang menemui Allah Azza Wajalla. Bagaimanakah kehidupan kita di alam sana?  Mampukah amalan yang kita bawa, menjadi pelita kepada ruang sempit itu? Mungkin adakah bantuan talian hayat yang dapat kita intai daripada mereka yang kita tinggalkan, bagi membantu kita meneruskan perjalanan kehidupan kita di alam itu?

Mungkinkah anak-anak dapat membantu kita?  Atau mungkinkah pasangan kita dapat membantu kita?  Atau mungkinkan ibubapa atau adik beradik kita dapat membantu?  Kita yang sudah berada di bawah sana..

Bagaimana boleh kita harapakan sinar bantuan mereka jika mereka yang kita tinggalkan dalam dalam keadaan tidak menunaikan kewajipan kepada Allah.  Tidak mengenal Al-Quran.  Tidak membaca Al-Quran.  Tidak lancar membaca Al-Quran.  Membaca Al-Quran dengan melanggar Tajwid dan Makhrajnya. Membaca Al-Quran mengikut versi ciptaan sendiri.

Mungkinkah Allah menangguhkan stesen perhentian kehidupan duniawi kita, ke suatu waktu yang mana pada waktu itu kita sudah fasih membaca Al-Quran?.

Mungkinkah Allah menangguhkan stensen perhentian kehidupan duniawi kita, ke suatu waktu yang mana kita telah bersedia menjadikan anak-anak kita / pasangan kita fasih membaca Al-Quran?

Mungkinkah Allah menunggu hingga talian hayat kita tersimpul kemas baru memanggil kita pulang kepadaNya?

Subhanallah..  Mudah-mudahan kita adalah talian hayat kepada orang-orang terdahulu yang telah pergi meninggalkan kita.  Dan mudah-mudahan kita juga dapat meninggalkan mereka yang boleh menjadi talian hayat kepada kita nanti..

InsyaAllah...

No comments:

Post a Comment